26 April 2024 -11:00, Riau Pos, Halaman 4, OPINI

(RIAUPOS.CO) – Setelah berlalunya pesta pemilu dan pemilihan Presiden, kita bangsa Indonesia secara serentak akan segera menggelar pemilihan Kepala Daerah, baik pemilihan Bupati, Walikota, maupun Gubernur, salah satunya di Provinsi Riau. Kesehatan merupakan salah satu “topik favorit” dikampanyekan oleh beberapa calon kepala daerah. Apa konsep mereka tentang kesehatan masyarakat?

Apakah topik kesehatan masyarakat itu selalu identik dengan pengobatan gratis saja untuk masyarakat yang selalu digaungkan beberapa Calon Kepala Daerah (Cakada)? Jawabannya bisa iya jika dilakukan upaya kesehatan secara kuratif saja (artinya, pengobatan ketika masyarakat sakit). Bagaimana upaya preventif (pencegahan), promotif, dan lain sebagainya? Maka diperlukan upaya kerja bersama dan sama-sama bekerja dari berbagai sektor (stakeholders), baik dari individu sendiri maupun dari berbagai stakeholders lainnya.

Karena upaya kesehatan masyarakat itu tidak hanya bisa dilakukan oleh satu kementerian kesehatan di level nasional, atau dinas kesehatan di level provinsi dan kabupaten/kota saja, tapi juga diperlukan upaya dari berbagai instansi/kementerian atau dinas-dinas lainnya di segala level pemerintahan. Selain itu, Indonesia sudah menerapkan sistem desentralisasi dengan memberikan keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan Otonomi Daerah.

Hal ini telah disampaikan mulai dari UU nomor 22 tahun 1999, diganti dengan UU nomor 32
tahun 2004, dan diganti lagi dengan UU nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Pemda), salah satu pertimbangannya adalah selalu melihat potensi dan keanekaragaman daerah.

Ada Permen PPN/Bappenas nomor 11 tahun 2017 tentang Pelaksanaan Germas. Germas adalah singkatan dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, yang didasari dari Instruksi Presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2017. Dijelaskan lebih teknis dalam Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PerMenPPN/Bappenas) Republik Indonesia, nomor 11 tahun 2017.

Jika kita membaca Inpres dan PermenPPN/Bappenas tahun 2017 di pasal demi pasal serta lampirannya, sudah jelas dinyatakan berbagai peran dan tanggung jawab kementerian, atau jika kita turunkan di level Pemerintah Daerah (Pemda), adanya upaya dan tanggung jawab OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di setiap daerah terhadap program ini.

Akan tetapi, banyaknya program dan kegiatan dari pusat yang terkait hidup sehat, seperti Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), KKS (Kabupaten Kota Sehat), Stunting, dan program/kegiatan lainnya, dikawatirkan tidak adanya fokus pelaksanaan kebijakan yang ada dalam rangka menuju masyarakat hidup sehat.

Salah satu kegiatan utama pada pelaksanaan Germas, misalnya dalam bidang perhubungan adalah adanya penataan sarana dan fasilitas perhubungan yang aman dan nyaman bagi pejalan kaki dan pesepeda. Artinya, berapa banyak pembangunan fasilitas pejalan kaki termasuk jalur pesepeda yang aman dan nyaman di Provinsi Riau?

Apakah ada konektivitas antar transportasi massal, termasuk ‘park and ride’ untuk meningkatkan aktivitas fisik masyarakat agar lebih sehat, dan mencegah kemacetan panjang, atau adanya konektivitas antar kabupaten kota. Data pembelian kendaraan roda empat keatas (mobil) di Provinsi Riau sekitar hampir 4.000 unit mobil pada November 2022.

Jika 4.000 unit mobil dikali 4.5 meter per 1 panjang unit mobil, maka ada 18 km penambahan mobil dalam 1 bulan. Lalu, berapakah penambahan jumlah jalan di Provinsi Riau, khususnya Kota Pekanbaru? Belum masalah lainnya seperti polusi kendaraan.

Contoh diatas adalah hanya baru membahas kegiatan utama dari satu bidang perhubungan
saja. Begitu juga dengan kegiatan utama dari berbagai Dinas/Badan dalam pelaksanaan Germas yang tercantum dalam Inpres dan PermenPPN/Bappenas.

Permen ini tentang Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Sehat berdasarkan definisi dari Undang-Undang Republik Indonesia nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan, dan berdasarkan dari WHO (World Health Organization), disebutkan bahwa keadaan seseorang sehat dari sisi fisik, jiwa, maupun sosial, dan bukan sekedar terbebas dari penyakit untuk memungkinkan hidup produktif.

Artinya, jika program kegiatan Germas dilaksanakan dengan baik, konsisten, dan sesuai dengan indikator dari PermenPPN/Bappenas nomor 11 tahun 2017, maka beberapa indikator dari program lainnya seperti kabupaten/kota sehat, dan/atau stunting dapat dilaksanakan secara bersamaan/paralel. Atau program tersebut dapat difokuskan dalam satu program saja, tapi dapat tercover seluruh tujuan kegiatan, agar lebih fokus dan optimal dalam pelaksanaan kebijakan baik dari pusat maupun daerah.

Untuk itu, adanya fokus implementasi (pelaksanaan) kebijakan, pemahaman masing-masing stakeholders (baik dari dinas/badan di pemerintahan maupun dukungan pihak swasta), serta kekuatan kepemimpinan (strong leadership) pada pelaksanaan kebijakan sangat diperlukan untuk mendorong masing-masing OPD yang terlibat dalam pelaksanaan Germas.

Strong Leadership yang dimaksud adalah pemimpin yang memiliki kekuatan, ketegasan, pemahaman konsep, komitmen masing-masing kepala daerah di level kota/kabupaten dan provinsi dalam melaksanakan kebijakan serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk itu, banyak upaya yang dapat dilakukan dalam memelihara dan meningkatkan derajat Kesehatan Masyarakat (Kesmas), dapat dalam bentuk promotive, preventif, kuratif, rehabilitative, dan/atau paliatif.

Semua upaya itu dapat dilakukan baik dari diri sendiri maupun dari kolaborasi Pemerintah dan pihak swasta (Public and Private Partnership). Disinilah peran kepala daerah dalam mewujudkan sinergi dan kolaborasi berbagai sektor untuk bisa mendukung terciptanya kesehatan masyarakat yang lebih menyeluruh. ***

Ref. https://riaupos.co/opini/26/04/2024/192994/kesehatan-masyarakat-di-mata-cakada/

atau https://riaupos.jawapos.com/interaktif/2254580026/kesehatan-masyarakat-di-mata-cakada

This is a man who was born in this month decades ago, from an extraordinary mother and father, on Belimbing Street 44, Pekanbaru City, Riau Province, Indonesia. He was born on a Thursday night, around 10.20 pm, who was raised, educated, guided, until he reached adulthood with religious knowledge, life experience, and discipline.

When he was small, he played with his school friends and neighbors, such as playing with kites, marbles, toy cars, and even took a shower in the rain. While playing, sometimes he got into fights with his friends, like small children fight.

From a young age he enjoyed watching action kung fu films, such as Bruce Lee or other Hong Kong martial arts films. But still with the rules of discipline from parents when watching TV or videotapes.

Always BerusahA, Doa, daN bersyukUR, MElatih DIri SAbar

Iqra’ berarti bacalah, telitilah, dalamilah, belajarlah, ketahuilah ciri-ciri sesuatu, tanda-tanda didunia dan akhirat, sejarah, maupun diri sendiri, bisa berbentuk tulisan maupun gambar lainnya.

Jangan Hoaxes ya kalo dapat info. Bila dapat info / berita, pelajari. Bila sakit, hubungi dokter lebih lanjut. Jika mengantuk, tidur. Jika lapar, makan. Jika tidak tahu, bertanya/ belajar.

Ukuran13 cmx19 cm
Kertas isi bookpaper
Kertas cover ivory 230

Daftar Isi

SELAYANG PANDANG MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

SEKELUMIT SEJARAH RUMAH SAKIT

MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN RUMAH
SAKIT
=> Memanage Sumber Daya Manusia
=> Memanage Kepuasan Kerja Untuk Kemajuan Rumah Sakit
=> Tantangan Rumah Sakit di Masa Depan

Penulis: Mishbahuddin

https://play.google.com/store/books/details/Mishbahuddin_Meningkatkan_Manajemen_Pelayanan_Kese?id=I8ELEAAAQBAJ (Softkopi)

atau

https://www.tokopedia.com/badnur-medisa/buku-meningkatkan-manajemen-pelayanan-kesehatan-rumah-sakit (Hardkopi)

Fungsi tubuh akan menurun seiring bertambahnya usia. Proses penuaan tersebut dimulai dari munculnya keriput kemudian secara perlahan sistem kekebalan tubuh mulai melemah sehingga lebih mudah terkena penyakit. Tetapi Anda bisa tetap kuat jika Anda melakukan aktivitas yang sehat.
Carol Ewing Garber, seorang profesor ilmu gerak di Columbia University’s Teacher’s College di New York City seperti dilansir Everyday Health menjelaskan bahwa secara umum, manula harus terus melakukan apa yang selalu mereka sukai. Namun, perlu diketahui aktivitas mereka harus disesuaikan dengan usia. “Jika terasa nyaman bagi Anda untuk melakukan aktivitas fisik tidak ada alasan untuk berubah. Tetapi jika Anda mulai merasa tidak aman, mungkin sudah saatnya untuk perubahan,” jelas dia.
National Institute on Aging (NIA) memberikan tiga kunci sukses kebugaran bagi para lansia, yaitu peregangan, memperkuat otot, dan memperkuat daya tahan tubuh.

1. Peregangan
“Latihan yang paling mudah adalah peregangan dan pelenturan, dan hal itu cenderung menjadi lebih penting seiring bertambahnya usia. Para lanjut usia cenderung memiliki berbagai masalah gerak pada persendian mereka. Latihan ini mempertahankan kemampuan untuk berkeliling dan menikmati hidupmu,” kata Ewing Garber. Praktek seperti yoga atau Pilates dapat meningkatkan fleksibilitas. Banyak gym juga menawarkan program latihan peregangan yang dirancang untuk manula. Cobalah melakukan beberapa peregangan sederhana setiap hari.
American Council on Exercise, Spesialis Latihan Latihan Olahraga Chris Gagliardi juga menyarankan untuk melakukan latihan ringan yang membantu menjaga dan meningkatkan keseimbangan. Aktivitas ini bisa dilakukan dengan gerakan sederhana seperti berjalan mundur dan kemudian menyamping dan dengan kedua kaki bersama-sama, mengangkat tumit dari lantai dan menyeimbangkan jari-jari kaki. “Kenyataannya adalah bahwa kita semua biasanya kehilangan keseimbangan dan ketangkasan seiring bertambahnya usia. Latihan yang meningkatkan keseimbangan membantu menjaga mobilitas Anda dan mengurangi risiko jatuh,” tambah kata Ewing Garber.
2. Memperkuat Otot
Sebuah studi jangka panjang terhadap lebih dari 3.600 lansia yang diterbitkan pada Juni 2014 di The American Journal of Medicine juga menunjukkan bahwa mempertahankan massa otot dapat memperpanjang harapan hidup. Subjek penelitian dengan massa otot terbanyak lebih kecil kemungkinannya meninggal karena sebab apa pun selama periode tindak lanjut 10 hingga 16 tahun dibandingkan subyek penelitian lain. Selain itu, massa otot adalah prediktor umur panjang yang lebih penting daripada indeks massa tubuh yang merupakan perkiraan berapa banyak lemak tubuh yang dimiliki seseorang.
Cara memperkuat otot bagi lansia ini dapat dilakukan dua kali seminggu selama 30 menit, fokus pada tubuh bagian atas satu hari dan tubuh bagian bawah pada hari lain. Latihan sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan tubuh sebagai beban, seperti squat, yang memperkuat kaki, dan push-up, yang memperkuat tubuh bagian atas.
3. Memperkuat Daya Tahan Tubuh
Meningkatkan detak jantung bagi lansia juga bermanfaat bagi seluruh tubuh dan membuatnya lebih mudah bagi untuk melakukan hampir semua kegiatan sehari-hari. Lansia perlu mencoba untuk terlibat dalam ketahanan intensitas sedang atau latihan aerobik selama setidaknya 30 menit setiap hari. Jika 30 menit setiap kali terasa sulit, mulailah dengan 10 menit dan bangun hingga tiga kali sehari.
Beberapa jenis olahraga seperti berjalan cepat, berenang, bersepeda, memutar kursi roda, menyapu, bermain skating, dan menari semuanya dianggap sebagai latihan aerobik. “Aktivitas fisik tidak perlu berat untuk mencapai manfaat kesehatan,” kata Edwid Satu studi yang diterbitkan di The Lancet menemukan bahwa orang yang berolahraga dengan berjalan hanya 15 menit sehari, atau 92 menit per minggu, 14 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal. Kemungkinan harapan hidup bagi mereka yang biasa berjalan, punya potensi hidup tiga tahun lebih lama dibandingkan dengan orang yang berolahraga kurang dari satu jam seminggu.
Diet untuk Lansia
Family Doctor merekomendasikan diet sebagai salah satu gaya hidup yang perlu diterapkan para lansia. Beberapa langkah diet yang perlu dilakukan antara lain: Tambahkan lebih banyak serat ke dalam diet. Serat mengurangi sembelit, membantu menurunkan berat badan, mengurangi risiko diabetes, pra-diabetes, penyakit jantung, kanker usus besar, dan menurunkan kadar kolesterol darah. Pria berusia di atas 50 tahun harus mendapatkan 30 gram serat per hari; wanita di atas usia 50 tahun harus mendapatkan 21 gram per hari.
Sumber serat yang baik termasuk kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran, dan buah, Cobalah diet Mediterania. Diet sehat jantung ini mempromosikan makanan seperti ikan, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Diet itu tidak termasuk mengkonsumsi banyak daging, susu, atau permen. Minum lebih banyak air. Air mengeluarkan racun.
Saat melakukan aktivitas atau menjalani hidup sehat, lansia juga harus memperhatikan cuaca. Lansia mungkin lebih rentan daripada yang lain terhadap perubahan suhu yang ekstrem. Orang yang lebih tua akan lebih rentan pada cuaca.

Ref:

https://tirto.id/elQZ

Imun tubuh yang kuat bisa melindungi Anda dari infeksi virus corona. Untuk meningkatkan imun tubuh, Anda harus konsumsi makanan yang mengandung vitamin lengkap dan gizi seimbang. Merebaknya virus corona menghadirkan banyak ketidakpastian. Bahkan, tidak satu pun dari kita yang dapat sepenuhnya menghilangkan risiko terkena Covid-19. Kendati demikian, satu hal yang bisa kita lakukan adalah makan sesehat mungkin. Jika tubuh kita menangkap Covid-19, sistem kekebalan tubuh bertanggung jawab untuk melawannya.

Nah pada bagian ini, penelitian menunjukkan, peningkatan gizi membantu mendukung fungsi kekebalan tubuh yang optimal. Zat gizi mikro penting untuk melawan infeksi termasuk vitamin A, B, C, D, dan E, dan mineral besi, selenium, dan zinc. Inilah yang kita ketahui tentang bagaimana nutrisi ini mendukung sistem kekebalan tubuh, dan makanan yang bisa kita makan untuk mendapatkannya.

Vitamin A 

Vitamin A menjaga struktur sel di kulit, saluran pernapasan, dan kesehatan usus. Komposisi ini membentuk penghalang, dan merupakan garis pertahanan pertama tubuh. Jika melawan infeksi seperti pertandingan sepak bola, vitamin A akan menjadi lini depan kesebelasan Anda. Anda juga membutuhkan vitamin A untuk membantu membuat antibodi yang menetralisasi patogen penyebab infeksi. Hal ini ibarat menugaskan lebih banyak anggota tim untuk menargetkan pemain lawan yang memiliki bola, demi mencegah dia mencetak gol.

Vitamin A ditemukan dalam ikan berminyak, kuning telur, keju, tahu, kacang-kacangan, biji-bijian, biji-bijian dan kacang-kacangan. Lebih jauh, sayuran mengandung beta-karoten, yang dapat dikonversi oleh tubuh menjadi vitamin A. Beta-karoten ditemukan dalam sayuran hijau dan sayuran kuning dan jingga seperti labu dan wortel.

Vitamin B

Vitamin B, khususnya B6, B9, dan B12, berkontribusi pada respons pertama tubuh setelah diketahui sebagai patogen. Kandungan itu melakukan respons dengan mempengaruhi produksi dan aktivitas sel “pembunuh alami”. Sel pembunuh alami bekerja dengan menyebabkan sel yang terinfeksi “meledak”, suatu proses yang disebut apoptosis. Pada pertandingan sepakbola, peran ini akan seperti penjaga keamanan mencegat penonton yang berusaha lari ke dalam lapangan dan mengganggu permainan.

Vitamin B6 ditemukan dalam sereal, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, buah, kacang-kacangan, ikan, ayam dan daging. Lalu vitamin B9 (folat) berlimpah dalam sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, kacang-kacangan dan biji-bijian, serta yang ditambahkan ke dalam tepung pembuatan roti komersial. Kemudian, vitamin B12 (cyanocobalamin) ditemukan dalam produk hewani, termasuk telur, daging, dan susu, serta juga dalam susu kedelai yang diperkaya.

Vitamin C dan E 

Ketika tubuh melawan infeksi, tubuh mengalami apa yang disebut stres oksidatif. Stres oksidatif menyebabkan produksi radikal bebas yang dapat menembus dinding sel, menyebabkan isinya bocor ke jaringan, dan memperburuk peradangan.

Vitamin C dan vitamin E membantu melindungi sel dari stres oksidatif. Vitamin C juga membantu membersihkan kekacauan seluler ini dengan memproduksi sel-sel khusus untuk meningkatkan respons imun, termasuk neutrofil, limfosit, dan fagosit. Jadi peran vitamin C di sini agak seperti membersihkan lapangan sepakbola setelah pertandingan.

Vitamin E Sumber vitamin C yang baik termasuk jeruk, lemon, limau, beri, buah kiwi, brokoli, dan tomat. Sementara, vitamin E ditemukan dalam kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, dan minyak sayur.

Vitamin D 

Beberapa sel kekebalan membutuhkan vitamin D untuk membantu menghancurkan patogen yang menyebabkan infeksi. Walaupun paparan sinar matahari memungkinkan tubuh memproduksi vitamin D, sumber makanan termasuk telur, ikan, dan beberapa merek susu, dan margarin dapat diperkaya dengan vitamin D.

Kebanyakan orang hanya perlu beberapa menit di luar rumah, hampir setiap hari. Orang dengan kekurangan vitamin D mungkin membutuhkan suplemen. Sebuah tinjauan terhadap 25 studi menemukan, suplemen vitamin D dapat membantu melindungi terhadap infeksi pernapasan akut.

Besi, zinc, selenium 

Tubuh membutuhkan zat besi, zinc, dan selenium untuk pertumbuhan sel kekebalan tubuh, di antara fungsi-fungsi lainnya. Zat besi membantu membunuh patogen dengan meningkatkan jumlah radikal bebas yang dapat menghancurkannya. Kandungan ini juga mengatur reaksi enzim yang penting bagi sel kekebalan untuk mengenali dan menargetkan patogen.

Zinc membantu menjaga integritas kulit dan selaput lendir. Zinc dan selenium juga bertindak sebagai antioksidan, membantu membersihkan beberapa kerusakan yang disebabkan oleh stres oksidatif. Zat besi ditemukan dalam daging, ayam, dan ikan. Sumber-sumber vegetarian termasuk kacang-kacangan, serealia utuh dan sereal sarapan yang diperkaya zat besi. Zinc ditemukan dalam tiram dan makanan laut lainnya, daging, ayam, kacang kering, dan kacang-kacangan.

Kacang-kacangan (terutama kacang Brazil), daging, sereal dan jamur adalah sumber makanan selenium yang baik. Memadukan semua kandungan Clare Collins, Professor in Nutrition and Dietetics, University of Newcastle dalam artikel yang dipublikasikan The Conversation memberikan penjelasannya.

Bicaralah dengan dokter, ahli diet terakreditasi, atau mungkin apoteker. Dan di luar diet, ada langkah-langkah lain yang dapat kita ambil untuk tetap sehat di hadapan pandemi virus corona. Berhentilah merokok demi meningkatkan kemampuan paru-paru melawan infeksi. Lalu, lakukan olahraga dengan intensitas sedang seperti jalan cepat, cukup tidur, berlatih menjaga jarak sosial, serta jangan lupa mencuci tangan dengan sabun secara teratur.

Ref:

https://kesehatan.kontan.co.id/news/ini-nutrisi-yang-bisa-meningkatkan-imun-tubuh

Selasa, 07 April 2020 | 17:44 WIB Sumber: Kompas.com

Puasa bukan sekadar ritual agama tertentu. Faktanya, puasa juga bermanfaat bagi kesehatan, terutama sistem kekebalan tubuh. Riset menunjukan puasa yang terkontrol dan hati-hati dapat mendorong regenerasi sel darah putih atau leukosit. Tentunya, hal ini membantu kita agar terhindar dari berbagai penyakit karena leukosit membantu tubuh melawan infeksi virus dan bakteri. Riset tersebut dilakukan oleh ilmuwan dari University of California. Menurut peneliti, puasa dapat memprogram ulang sistem kekebalan tubuh yang rusak, terutama pada pasien kemoterapi atau gangguan autoimun.
“Ketika berpuasa, sistem dalam tubuh akan menghemat energi dengan mendaur ulang banyak sel imunitas yang rusak atau tidak diperlukan,” kata Valter Longo, salah satu peneliti. Puasa membuat tubuh mengolah cadangan glukosa, lemak, dan keton. Alhasil, proses ini akan merusak sel darah putih yang telah lama dan memicu regenerasi sel induk untuk membuat sel sistem kekebalan tubuh baru.
Puasa juga membantu mengurangi enzim PKA yang nantinya akan memicu perkembangan sel-sel induk. Selain itu, puasa juga menurunkan kadar IGF-1, yang merupakan hormon pertumbuhan pemicu penuaan, perkembangan tumor, dan risiko kanker. Dengan cara tersebut, sistem kekebalan tubuh akan mengalami peremajaan sehingga bekerja lebih efektif.
Tips sehat saat berpuasa.
Untuk mendapatkan manfaat tersebut, puasa yang harus kita lakukan bukan sekadar menahan lapar dan haus. Kita juga perlu mengatur nutrisi saat sahur dan berbuka serta tetap menerapkan gaya hidup sehat agar puasa yang kita jalani tidak menimbulkan berbagai penyakit.
Agar kesehatan kita tetap terjaga selama berpuasa, berikut tipsnya:
1. Konsultasi dengan dokter
Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, konsultasikan dengan dokter untuk menghindari risiko tertentu. Hal ini perlu dilakukan, khususunya bagi pasien diabetes tipe 2. Penderita diabetes tipe 2 berisiko mengalami hipoglikemia, hiperglikemia, ketoasidosis diabetikum, dan dehidrasi selama puasa. Oleh karena itu, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan penyesuaian obat atau pola makan yang bisa diterapkan ketika puasa.
2. Sesuaikan rutinitas olahraga
Dengan perubahan signifikan dalam pola makan saat berpuasa, kita harus mempertimbangkan perubahan apa yang perlu kita lakukan dalam kegiatan sehari-hari. Saat berpuasa, sebaiknya kita melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, meditasi, peregangan, atau yoga. Olahraga ringan sangat dianjurkan karena dapat membantu menjaga fungsi tubuh dan sirkulasi darah. Melakukan olahraga intensitas tinggi saat puasa sangat tidak disarankan karena menyebabkan tekanan darah rendah, pusing, dan bahkan menyebabkan cedera.
3. Jaga asupan cairan
Meski sedang berpuasa, asupan cairan dalam tubuh juga harus kita perhatikan. Jumlah air yang harus kita konsumsi sangat tergantung pada tingkat aktivitas, ukuran tubuh, dan lingkungan kita. Minum air dalam jumlah yang cukup saat malam hari sangat penting selama ramadhan, apalagi saat kita berpuasa di tengah cuaca yang panas. Kita juga harus menghindari minuman berkafein karena bersifat diuretik dan meningkatkan kehilangan air melalui urin. Selain itu, Selain itu, minuman bersoda juga bukan sumber hidrasi yang baik karena dapat memperlambat proses pencernaan.
4. Perhatikan asupan makanan saat sahur dan berbuka

Saat berbuka dan sahur, sebaiknya kita mengonsumsi makanan yang memiliki nilai gizi lebih tinggi saat sahur dan berbuka. Hindarilah mengonsumsi gorengan saat sahur dan berbuka karena akan membuat perut kembung. Kita juga harus menghindari makanan yang tinggi garam karena cenderung meningkatkan rasa haus, yang tentunya akan mengganggu puasa.

Ref:

https://health.kompas.com/read/2020/04/24/060000168/riset-buktikan-puasa-dapat-tingkatkan-daya-tahan-tubuh?page=all.

Kompas.com – 24/04/2020, 06:00 WIB

YOUTH DEVELOPMENT COMMISSION

IMMAF is delighted to introduce the new Youth Development Commission, which will be working closely with other Commissions and Committees to manage the huge demand for amateur MMA youth programmes all over the world.

IMMAF President Kerrith Brown said: “Our experience with our first Youth World Championships last year proved the point that MMA has massive appeal for young combat sport athletes. As the legitimate world governing body for amateur MMA, we have a responsibility and mission to make the sport accessible and safe for youngsters, with rules and procedures that are fit for purpose.”

To acknowledge its strategic importance, the Youth Development Commission will have both a chairman, Stanislav Nedkov (Bulgaria) and a vice-chair Danny Corr (Northern Ireland). Stanislav is a former UFC professional fighter and now a sport administrator while Danny Corr is responsible for creating award-winning youth sport and culture initiatives.

The Youth Development Commission will help create programmes to guide young athletes on pathways for lifelong participation, competition preparation and personal development in MMA.

Because young Athlete development frameworks must be holistic and embrace the complex nature of athlete development, this Committee will cover Coaching, Regulatory affairs, Medical, Anti-doping and Ethics.

Members 2019-2021

Chairperson: Stanislav Nedkov (BUL)

Members:

Sharif Bapu (IND)
Danny Corr (NI)
Zanna Kim (KAZ)
Bertrand Amoussou (FRA)
Vito Paolinio (ITA)
Raul Salas Navarro (MEX)

Staff Liaison: Andrew Moshanov (RUS)

COACHING COMMISSION

Another key IMMAF Commission is the Coaching Commission, and IMMAF is pleased to announce a new membership team led by Richie Cranny of Australia. Richie is a former professional MMA athlete, coach and founder of the highly successful “Wimp 2 Warrior” training scheme to train inexperienced individuals in MMA techniques.

The Coaching Commission provides strategic direction and leadership to ensure that IMMAF coaches have the most up-to-date level of competency and can deliver effective teaching of the skills of mixed martial arts to their membership. The Commission will provide a coach’s perspective and voice to the decision-making processes within IMMAF and advocates for the rights and interests of coaches within the sport of Amateur Mixed Martial Arts globally.

Both Commissions share an IMMAF Staff Liaison in the highly experienced Andrew Moshanov, IMMAF’s Director of Sport Development.

Coaching Commission 2019-2021

Chairperson: Richie Cranny (AUS)

Members:

Gennady Kapshai (RUS)
Luis Barneto (POR)
Lutz Heyden (GER)
Bertrand Amoussou (FRA)
Paolo Oliveira (NZL)
Anton Blank (UKR)

Staff Liaison: Andrew Moshanov (GBR)

Source: IMMAF Governance gets boost with new Youth Development Commission

Ini kerjasama dengan Badnur Medisa sebagai producer membuat video yang lagi viral di dunia ttg “qourounao“, hanya sebuah film singkat untuk pesan dari kita untuk kita semua ya bro&sis

 

[LONDON – 15 January 2020] A hearing, requested by the International Mixed Martial Arts Federation (IMMAF) in the dispute regarding recognition of IMMAF as an official signatory to the World Anti-doping Agency (WADA), took place on Tuesday 14 January in Lausanne, Switzerland.

IMMAF CEO Densign White was present together with representatives from IMMAF’s legal representatives (Gros & Waltenspühl). The hearing was technical and its main purpose was to restrict (from both parties) the number of statements to be disputed and for which witnesses will be called.

WADA requested a suspension of the proceedings, on the grounds that the admission process to the WADA is currently being modified and that the 2021 version of the Code will most likely allow the IMMAF to become signatory.

IMMAF has objected to this request and the judge is now considering whether a suspension of the proceedings would be appropriate.

IMMAF CEO, Densign White, said:

“I was satisfied that our case was heard. Our legal representatives clearly stated IMMAF’s position which is that a suspension of proceeding would not be appropriate. It would unduly delay the whole process and there is also absolutely no guarantee that WADA would accept IMMAF as a signatory when the new Code enters into force.”

The judge also set a 10-day deadline (until Friday, January 24, 2020) to determine a restricted list of witnesses who will testify, and whether this would be in person in Lausanne or by rogatory letter. No date has yet been fixed for the next hearing.

ref: https://immaf.org/immaf-ceo-satisfied-with-progress-of-case-to-gain-wada-recognition/

The remarkable medical standards in operation at IMMAF championships are second to none in the world of MMA. IMMAF continues to raise the bar for medical standards with each passing year, its level of processes are a leader in both mixed martial arts and the wider combat sport world.

The 2019 IMMAF World Championships were no exception and once again served as leading example for the world governing body’s dedication to athlete safety.

While each registered athlete is subject to medical pre-clearance prior to the championships start, including bloodwork and examinations that see IMMAF’s medical team network with doctors on a worldwide scale, the focus placed on athletes does not stop there.

Spanning 50 national teams, a total of 436 athletes were in action at the 2019 IMMAF World Championships. IMMAF’s third-party medical consultancy and non-profit services provider, Safe MMA, provided a breakdown of processes that continued to uphold elite standards of the most extensive medical policy in MMA.

Dr Aljulanda Almaskari hand picked his team,” Safe MMA records manager Yoni Gottlieb explained. “Working closely with them, he ensured that they first understood the sport, after which most fell in love with it! It was a source of pride to him that many of them practice martial arts, with a few even being decorated national and international champions in BJJ, boxing and MMA.

“Through regular training sessions and active participation in events, Dr Almaskari ensured the bar was raised in delivering excellent medical care to athletes competing in one of the most physically demanding sports. The principle codes of conduct he set down were:

– Every athlete is a fighter, a superstar, and someone special. They have families, they fight for their countries and beliefs, and most importantly they are “our patients”.
– NO ATHLETE IS LEFT BEHIND, not in the accommodation, not in the arena or in the training ground.
– Every incident should be accounted for and every episode should be seen through to conclusion.
– Do the best possible; if it’s beyond your limit, seek help and advice.
– Keep your conduct professional.
– Keep everyone at the same distance: “my personal approach is instead of keeping everyone at an arm’s length away, embrace everyone.”
– SMILE, HIGH FIVE, FIST BUMP… HUGS are welcome after consent!

The phenomenal medical team led by Dr Aljulanda Almaskari comprised of:

– 25 doctors from the following specialties

  • Orthopaedics and Trauma
  • intensive care / anesthesia
  • General Surgery
  • Plastic and reconstructive surgery
  • Emergency medicine
  • ENT
  • Ophthalmology
  • Neurosurgery
  • Internal and Acute medicine
  • Obstetrics & Gynecology
  • Dentistry and Maxillofacial surgery

– 12 Nurses
– 20 Paramedics
– 6 ambulance drivers
– 20 medical volunteers
– 3 secretaries (maintaining records and tracking sheets)

The extensive medical facilities covering the event were:

– Bahrain Defence Force Hospital

  • Tertiary care hospital with acute trauma care and neurosurgical care
  • 24/7 emergency services

– Salmaniya Medical Complex

  • Tertiary care hospital with acute emergency, trauma care and neurosurgical care
  • 24/7 services

– Yousif Engineer Health center

  • Primary health center with radiology services
  • 200m from Sports arena

medical care areas were set up within 2 sites:

Venue:

  • – Medical center at the competition venue
  • – Fully equipped for care of minor injuries and for athlete screening and primary care
  • – Resuscitation and emergency intervention set up
  • – Readily available for all athletes, teams and staff as well as audience/fans

Athlete hotel:

  • – 24 hour coverage provided by a doctor and a nurse
  • – Resuscitation and emergency intervention equipment
  • – Primary care and medications
  • – Readily available for all athletes, medical teams and IMMAF staff as well as host federation

From approximately 388 bouts, there were a total of:
– 18 brain CT scans, all normal results.
– 7 facial CT scans, 1 of which was normal and 6 of which detected a total of 4 nasal fractures and 3 orbital fractures.
– 18 X-rays, 15 of which were normal and 3 of which detected metatarsal/metacarpal bone fractures.
– Beyond these 9 athletes with fractures, there were 42 athletes with minor injuries recorded, ranging from exhaustion to lacerations.

By IMMAF.org lead writer: Jorden Curran

Source: Unparalleled IMMAF Standards Lead The Way in MMA Event Safety

Ian-Machyar

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – SAMBO Riau sudah mulai bangkit dan sedang giat-giatnya membina dan melakukan pelatihan. Terbukti bahwasannya Persambi (Perkumpulan Sambo Indonesia) Provinsi Riau telah mengirimkan atlet untuk mengikuti seleknas Sambo di Ciloto – Jawa Barat, 19 Juli 2019 lalu.

“Penghargaan besar bagi kita, Sambo Riau dipercaya untuk mengirimkan atlet mengikuti Seleknas menuju SEA GAMES XXX di Filipina. Walaupun atlet Sambo Riau masih menjadi lapisan ke 3,” kata Ketua Pengprov Persambi Riau H Ian Machyar MM.

Selain menjadi Ketua Persambi Riau, Ian juga sebagai Pembina Sasana Riau Fighting Club yang sekarang bekerja sama dengan Badnur Medisa Academy yang dimiliki Mishbahuddin. Mishbahuddin juga menjadi wasit KOBI di pertandingan Onepride Pro Never Quit.

Badnur Medisa Academy-Riau Fighting Club (BMA-RFC) mengirimkan Fighter Yanto Suhara dalam laga Octagon One pride Pro Never Quit Fight Night #30 di Senayan Jakarta 27 Juli 2019 mendatang. (red-Tayang Sabtu Malam, Bulan Agustus 2019)

Yanto Suhara yang dijuluki Simaung Lugai, mengikuti kelas Flyweight 57,1 kg akan  melawan Armando dari Manado. “Pertandingan kali ini untuk  perbaikan peringkat dimana persiapan dari pertandingan sebelumnya  Yanto Suhara di bulan Februari 2019 dalam waktu 5 bulan sepertinya sudah mantap untuk baku pukul dan bakuhantam,” ucap Ian Machyar.

Official Manager BMA-RFC Hendrik subagio menambahkan,”Mohon doa dan dukungan masyarakat Riau untuk petarung Yanto Suhara  di Octagon Oneride, berlaga mengikuti pertandingan di Jakarta,” ungkapnya.(wik)

Ref:

DAN / AND

Semua diciptakan berpasang-pasangan, (All created in pairs).

Ada Siang/Malam, Cepat/Lambat, Bumi/Langit, Luas/Sempit, Man/Woman, Terang/Gelap.

That’s it. Enjoy yourself …….

misbakhun-wasit-mma misbakhun-wasit-mma tribune

tribunpekanbaru.com – Riau ternyata menyumbang satu orang wasit di ajang beladiri One Pride MMA. Dia adalah Misbakhun, satu-satunya wasit dan juri dari Riau.

Misbakhun sendiri sudah lima kali bertugas sebagai wasit tengah dan beberapa kali menjadi Juri Samping Ring (Octagon Cage). Bahkan pernah juga memimpin pertarungan di Batam bekerjasama dengan KOBI (Komite Olahraga Beladiri Indonesia).

Misbakhun menjadi wasit dan juri MMA One Pride sejak dari seleksi awal tahun 2017 lalu. Dari seleksi itu, dari seluruh Indonesia hanya 18 orang yang dipanggil. Khusus dari Sumatra hanya ada tiga orang, yaitu Medan, Palembang, dan Pekanbaru.

Selanjutnya, Misbakhun bersama 17 orang lainnya mengikuti pendidikan wasit dan juri MMA One Pride. “Kemudian Bulan Oktober 2017 tugas pertama saya adalah di Batam bekerjasama dengan KOBI TV One,” ujar Misbakhun kepada Tribun, Minggu (3/3).

Ketertarikan Misbakhun menjadi Wasit dan Juri MMA One Pride, karena selam ini ia terus bergelut dengan olahraga beladiri, mulai dari taekwondo, karate, ninjutsu, silat, aikido, dan beladiri campuran lainnya, sampai berlatih di Inggris.

“Saya juga pernah terpilih mengikuti pelatihan pelatih taekwondo di Korea Selatan bergabung dengan pelatih dari berbagai negara. Kemudan saya juga pernah jadi atlet waktu kuliah di Jakarta dan Inggris,” ucap Misbakhun.

Saat ini, selain menjadi Wasit dan Juri MMA One Pride, Misbakhun juga memiliki tempat latihan beladiri sendiri. Di situ, dia juga tampil sebagai pelatih kepala. Dia berharap ke depan banyak muncul wasit dan juri MMA dari Riau. (rsy)

Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Misbakhun Satu-satunya Wasit MMA dari Riau, http://pekanbaru.tribunnews.com/2019/03/03/misbakhun-satu-satunya-wasit-mma-dari-riau.
Penulis: Rino Syahril
Editor: rinaldi

 

Next competition in Batam, Kepri

Sumatera Fighter, 11 November 2018

Ready for Next “Khabib”

 

Jadilah Petarung sejati, Fight at the cage, Not on the street….

BANNER-audisi MMA-1

Pekanbaru, Haluan Riau bersama Badan Pengusaha Batam dan BFC akan menyelenggarakan audisi “Sumatera Fighter Road To One Pride”. Tujuan acara yang akan dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2018 di Mall SKA Pekanbaru untuk melahirkan fighter-fighter Riau yang akan bertanding di One Pride TV One. Minggu selanjutnya akan berlanjut di Kota Padang, Medan, dan Batam, khusus wilayah Sumatera.

Jika anda tertantang untuk mengikuti audisi ini bisa langsung mendaftar ke Gedung Haluan Riau Jl. Tuanku Tambusai No. 7 Pekanbaru.

Syarat Pendaftaran: Memiliki KTP Sumatera, Usia 17-40 tahun, Sehat Jasmani dan Rohani, Menguasai Teknik Beladiri (Pukulan, Tendangan, Bantingan, & Kuncian).

Harap dibaca sebelum mendaftar:

1). Perlengkapan atlet wajib dibawa saat seleksi: Pelindung Gigi (Gum Shield), Pembungkus/Pembalut Tangan (Hand Wrap), Pelindung Kemaluan (Groin Guard), Berpakaian Olahraga.

2). Atlet akan mempertunjukkan kemampuan mereka didepan juri, dan akan dinilai dari: (a)Pad Work/Keahlian memukul & menendang (kemampuan teknik menyerang); (b)Take Down/bantingan (demontrasi variasi efektifitas teknik bantingan); (c)Grappling/ kuncian/ cekikan (demontrasi variasi efektifitas teknik kuncian/ cekikan, termasuk menguasai lawan dibawah, memperbaiki posisi kuncian/ cekikan, membalikkan lawan dan kembali berdiri dari posisi bawah); (d)Sesi Sparring (sesi final dimana masing2 pemain akan dapat lawan sparring dikelasnya); (e)Bagi peserta yang lolos audisi, akan dilakukan tes fisik oleh juri One Pride.

Keputusan Juri dan Wasit adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

Ref: http://haluanriau.co/2018/08/07/pendaftaran-audisi-sumatera-fighter-go-to-one-pride-riau-dibuka/

 

 

 

 

 

2fight night 12mei2018

Don’t miss it, Fight Night 19, on Saturday Night, May 12, 2018, at 10 pm, TV One & streaming tvOne connect http://bit.ly/2FD4sON.
#OnePride

Jangan lewatkan petarungan Rahmad Karama berhadapan dengan Wicaksono di arena One Pride Pro Never Quit, Fight Night 19: Combat of The Unbroken.
Sabtu, 12 Mei 2018 pkl 22.00 WIB hanya di tvOne & streaming tvOne connect http://bit.ly/2FD4sON.
#OnePrideProNeverQuit19

KOBI

The International Mixed Martial Arts Association (IMMAF) is proud to accept the membership of the Indonesia Committee for Martial Art Sports, known as KOBI (Komite Olahraga Beladiri Indonesia).

KOBI was established in Jakarta, Indonesia, on 17 November 2015 for the coordination and development of Indonesian MMA at regional, national and international levels. KOBI is a member of the Indonesian Professional Sports Agency (BOPI) under the national Ministry of Youth and Sports, a body mandated to supervise and commission all professional sports activity in the country, including MMA.

With 70 registered MMA clubs, KOBI has administrative representation at national, provincial and district levels. The federation managed and sanctioned more than 80 national bouts in Indonesia in 2016, and over 200 national bouts in 2017. KOBI has also educated and licensed more than 50 referees at nationwide training camps.

ONE PRIDE, sanctioned by KOBI and broadcast on tvOne (the country’s largest sports television broadcaster), has made its mark as Indonesia’s flagship MMA platform. Its first audition in January 2016, drew 165 competitors, while its third in February 2017 attracted as many as 488, marking significant growth. 1000 MMA athletes in total have been auditioned for ONE PRIDE, and KOBI estimates a total of 10,000 MMA participants across Indonesia.

Headed by Chief Executive, Mr. Anindra Ardiansyah Bakrie, KOBI issued the following statement:

“KOBI believes that MMA competition can play a leading role in forming the physical and spiritual character of a nation. Therefore, KOBI is committed to supporting government policy and programmes that harness the social benefits of MMA in Indonesia. Indonesia has a rich history in Martial Arts, and KOBI intends to build on this strong platform to improve the visibility, acceptance and grass root support that is aimed at fostering a healthy environment for MMA Competition Nationwide”

IMMAF Member Services Manager, Gosha Malik, commented:

“We are proud to welcome KOBI to the IMMAF family. It is a great enabler for the federation that it is recognised and empowered by Indonesia’s Ministry of Youth and Sports. This has already helped bring about impressive progress in the development of MMA in the country. I look forward to a fruitful working relationship.”

IMMAF President Kerrith Brown added:

“In embracing KOBI, IMMAF welcomes its 14th representative in Asia – a hugely fertile region for the growth of MMA. With IMMAF’s Asian Open, first Junior World Championships and 2018 World Championships all taking place on the continent this year, I anticipate a strong Team Indonesia making its debut on the IMMAF platform. I look forward to KOBI’s valuable participation in the IMMAF movement.”

 

Ref: http://www.immaf.org/immaf-welcomes-the-indonesia-committee-for-martial-arts-sports-kobi/

logo2 IMMAF

IMMAF awards 3 levels of licenses for refereeing internationally in MMA. The licenses are awarded on completion of an IMMAF International Referees Certification course and on the basis of refereeing experience as outlined below.

In order to be eligible to participate in an IMMAF International Referees Certification course, participants must already have a national level refereeing certificate or accreditation under their national federation and have two years national level experience.

The Class C License

Learners who pass their initial examinations will be awarded the Class C License. This will allow them to referee amateur matches only.

The review process for this tier is based on a two-­‐year timescale and Class C Referees must be able  to present evidence of officiating 150 amateur MMA bouts in a two year period. This body of  evidence will need to be presented in portfolio form in order to apply for the next license.

The Class B License

Learners who are successfully deemed to have passed the Class C review process will be awarded the Class B License.

This will allow them to referee both amateur matches and professional matches that take place over 3 x 5 minute rounds.

The review process for this tier is based on a two-­‐year timescale and Class B Referee must be able to present evidence of officiating at 250 MMA bouts in a three-­‐year period. At least 50 of these fights must be contested under professional rules. This body of evidence will need to be presented in  portfolio form  in order to apply for the next license.

Class B Referees looking to attain Class A status must also referee at an event where an approved IMMAF Class A Official is working in an official capacity. The Class A Referee will complete a short report based on suitability for promotion based on performance and professionalism.

If the candidate is able to show the required number of fights referee and is able to prove, through the referee assessment, a high level of professional competence then a Class A License will be awarded.

The Class A License

Learners who are successfully deemed to have passed the Class B review process will be awarded the Class A License.

This will allow them to referee both amateur matches and professional matches, including five round main events and professional title matches.

Summary

From passing the original course, a newly qualified official will need to complete 5 years of refereeing which should include a total of 400 bouts in order to progress to the Class A License.

Referees who can already evidence this through previous documented work will be reviewed and allocated a grade by the committee on a case by case basis.

 

Ref: https://www.immaf.org/immaf-referee-licensing/